Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi
Mursid Thoriqoh Qodiriyyah Wa Naqshabandiyyah
Kelurahan Kedinding Lor termasuk Kotamadya Surabaya. Di atas tanah kurang lebih 3 hektare ini dilakukan pengembangan Pesantren Al Fitrah, diasuh Kiai Ahmad Asrori, Al Ishaqi putra Kiai Utsman Al-Ishaqi. Namanya dinisbatkan pada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Kiai Utsman berputra 13 orang.
Kiai Utsman adalah murid Kiai Ramli Tamim. Ia dibaiat sebagai mursyid bersama Kiai Makki Karangkates Kediri dan Kiai Bahri Mojosari Mojokerto.
Kiai Utsman mengembangkan tarekat di Kedinding Lor Surabaya. Penerusnya Kiai Ahmad Asrori. Dikembangkan kegiatan khushushiyah setiap Ahad pertama bulan Hijriyah di Jatipurwo dan Ahad kedua di Kedinding Lor. Pengikut kegiatan bisa mencapai rata-rata 4.000 orang (lebih banyak dari Rejoso dan Cukir ang jumlah rata-rata 1.000 orang).Dalam perkembangannya penerus Tarekat Kedinding Lor, Kiai Hilmi Ahmad, mengemukakan sikap pendirinya, bahwa tarekatnya netral, tidak memihak salah satu organisasi sosial politik manapun. Alasannya, kegiatan tarekat untuk ibadah, dzikir kepada Allah, taqarrub kepada Allah.
QS. Al Mujaadalah {58] : 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar