Minggu, 03 Mei 2009

kisah seorang pelacur

Diceritakan bahwa dikalangan Bani Israil ada seorang wanita pelacur yang sangat menarik orang, karena cantiknya. Dan pintu rumahnya selalu terbuka lebar , dia duduk di dalam rumahnya diatas ranjang di hadapan pintu. Maka setiap ada orang laki laki yang melihatnya tentu terpikat hatinya. Pernah seorang laki laki mencari dan datang kepadanya dengan membawa uang sepuluh dinar atau lebih, asalkan dia diperbolehkan mengumpulinya.

Pada suatu hari ada seorang laki laki ahli ibadah lewat di depannya dan pandangannya menyasar kepada wanita pelacur didalam rumahnya. Maka diapun terpikat hatinya dan dia sudah berusaha menahan nafsunya, bahkan berdo'a kepada Allah agar supaya rasa tertariknya bisa hilang dari hatinya. Akan tetapi sia sia usahanya dan banyangan wanita pelacur itu tidak juga hilang dari fikirannya bahkan dia menjadi tidak bisa menguasai nafsunya lagi, sehingga dia terpaksa menjual semua pakaiannya dan apa apa yang dimilikinya serta mengumpulkan jumlah uang dinar yang dia butuhkan , kemudian dia datang kerumah pelacur itu. Maka pelacur itu menyuruh laki laki tadi  supaya menyerahkan semua itu kepada laki laki tetangganya yang menjadi wakilnya dan dia menetapkan waktu datangnya untuk kembali. Pada waktu yang telah ditetapkan laki laki ahli ibadah itupun datang kepadanya , wanita pelacur itu sudah siap berhias duduk diranjang didalam rumahnya. Maka laki laki itu juga masuk didekatnya.

Tatkala orang laki laki itu mengayunkan tangannya untuk merangkul wanita itu, maka serta merta Allah ta'aalaa mengulurkan rahmat kasih sayangNya, dengan berkah ibadahnya serta tobatnya yang terdahulu.  Maka terbukalah hati laki laki itu serta terfikir ingat, bahwa Allah ta'aalaa mengetahui dia dalam keadaan itu, dan terhapusla semua amal baiknya, timbul rasa takut didalam hatinya dan bergetar pula sendi sendi badannya serta berobah roman mukanya, Wanita pelacur itu memperhatikan perubahan roman mukanya itu, maka  wanita itu bertanya  kepadanya: "Apa yang menimpa dirimu ?". Kata laki laki ahli ibadah itu : Saya takut kepada Allah; maka izinkan saya keluar !'.

Kata wanita kepadanya : "Celaka engkau ini, sesungguhnya banyak sekali laki laki yang mengidam idamkan  kesempatan  seperti yang telah engkau dapatkan ini; maka apakah menjadikan engkau seperti tu ?"

Kata laki laki itu : "Sungguh saya takut kepada Allah, dan dinar yang telah saya bayarkan itu telah saya halalkan bagimu; izinkanlah saya keluar saja".

Kata wanita itu : "Apakah engkau belum pernah melakukan perbuatan seperti ini sama sekali?

Kata laki laki itu : "Belum pernah". Kata wanita : "Dari mana engkau dan siapakah namamu ?' Laki laki itupun memberitahukan bahwa dia dari desa ini, namanya ini. Maka wanita itu mengizinkan dia keluar meninggalkan dia. Sedang laki laki itu merintih dengan merasa celaka dan rendah serta menyesali sambil menangis. Kemudian dia kembali ke desanya , setiap hari dia berdoa dan memohon ampun  kepada Allah atas dosa yang telah dia lakukan.

Kiranya rasa takut kepada Allah juga menembus hati pelacur itu dengan sebab berkah dari laki laki yang ahli ibadah tersebut. Wanita itu berkata dalam hatinya : "Sungguh ini adalah awal dosa yang diperbuat oleh laki laki itu dan telah timbul rasa takut  kepada Allah sebagaimana yang telah terjadi pada dirinya.

Sesungguhnya saya ini telah lebih banyak berbuat dosa, bertahun tahun lamanya. Dan sesungguhnya Tuhan yang ditakuti oleh laki laki itu juga Tuhan saya.Maka seharusnya saya lebih takut kepadaNya  daripada laki laki itu. Kemudian wanita itu tobat kepada Allah  ta'aalaa dan menutup  pintunya tidak menerima orang laki laki lagi. Sedang dia selalu memakai pakaian biasa dan selalu menghadap kepada Allah,  maka dia dalam ibadahnya selalu memohon ampun kepada Allah.Wanita itu dalam doanya berkata dalam hatinya : 'Kalau saya dapat bertemu laki laki ahli ibadah  itu mungkin dia mau mengawini saya, dan saya akan selalu  berada di sampingnya serta saya bisa belajar mendalami  agama  darinya bahkan dia akan menjadi penolong saya untuk beribadah kepadaA llah". Wanita itupun bersiap siap dan membawa harta benda beserta para pelayannya sesuai dengan kehendaknya sendiri. Maka wanita itu sampai di desa yang dituju dan menanyakan tentang laki -laki yang dia kehendaki. Orang laki laki ahli ibadah itu diberitahu tentang kedatangan seorang wanita yang  mencari dia. Orang laki laki itu keluar menjumpainya. Ketika wanita itu melihat laki laki yang dicari, maka dia membuka wajahnya agar dia mengetahuinya lebih jelas. Tatkala laki laki itu melihatnya, dia teringat apa apa yang pernah terjadi antara dia dan wanita itu, maka dia berteriaklah laki laki tersebut  keras sekali sehingga seketika itu melayang jiwanya.

Maka wanita itu menjadi susah dan berkata : "Sungguh saya keluar dari rumah hanya untuknya, sedang dia sekarang sudah neninggal. Apakah dia mempunyai saudara dekat yang menghajatkan seorang wanita ? Mereka menjawab : 'Dia mempunyai saudara laki laki yang soleh dan ahli ibadah juga, akan tetapi dia miskin dan tidak punya harta benda".

Wanita itu menjawab : 'Tidak mengapa,  sesungguhnya saya sudah mempunyai harta yang banyak dan dia tidak usah mencari lagi. Saudara laki laki ahli ibadahpun datang dan mengawininya. Kemudian keduanya dianugerahi tujuh orang anak laki laki dan semuanya menjadi wali Allah dikalangan Bani Israil sebab berkah dari tobatnya. Alhamdulillah.

Disarikan dari Durratun Nasihin

Jumat, 17 April 2009

Hadrotus Syehk Ahmad Asrori Al Ishaqi

Ya Allah
Hadrotusy Syeikh Ahmad Asrory Al Ishaqi
Mursid Thoriqoh Qodiriyyah Wa Naqshabandiyyah

Kelurahan Kedinding Lor termasuk Kotamadya Surabaya. Di atas tanah kurang lebih 3 hektare ini dilakukan pengembangan Pesantren Al Fitrah, diasuh Kiai Ahmad Asrori, Al Ishaqi putra Kiai Utsman Al-Ishaqi. Namanya dinisbatkan pada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Kiai Utsman berputra 13 orang.

Kiai Utsman adalah murid Kiai Ramli Tamim. Ia dibaiat sebagai mursyid bersama Kiai Makki Karangkates Kediri dan Kiai Bahri Mojosari Mojokerto.

Kiai Utsman mengembangkan tarekat di Kedinding Lor Surabaya. Penerusnya Kiai Ahmad Asrori. Dikembangkan kegiatan khushushiyah setiap Ahad pertama bulan Hijriyah di Jatipurwo dan Ahad kedua di Kedinding Lor. Pengikut kegiatan bisa mencapai rata-rata 4.000 orang (lebih banyak dari Rejoso dan Cukir ang jumlah rata-rata 1.000 orang).Dalam perkembangannya penerus Tarekat Kedinding Lor, Kiai Hilmi Ahmad, mengemukakan sikap pendirinya, bahwa tarekatnya netral, tidak memihak salah satu organisasi sosial politik manapun. Alasannya, kegiatan tarekat untuk ibadah, dzikir kepada Allah, taqarrub kepada Allah.

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al Mujaadalah {58] : 11

Selasa, 14 April 2009

NASEHAT SUFI 3

Lenyaplah dari (pandangan) manusia, dengan perintah Allah, dan dari kedirian, dengan perintah-Nya, hingga kau menjadi bahtera ilmu-Nya. Lenyapnya diri dari manusia, ditandai oleh pemutusan diri sepenuhnya dari mereka, dan pembebasan jiwa dari segala harapan mereka. Tanda lenyapnya diri dari segala nafsu ialah, membuang segala upaya memperolehi sarana-sarana duniawi dan berhubungan dengan mereka demi sesuatu manfaat, menghindarkan kemudharatan; dan tak bergerak demi kepentingan peribadi, dan tak bergantung pada diri sendiri dalam hal-hal yang berkenaan dengan dirimu, tak melindungi atau membantu diri, tetapi memasrahkan semuanya hanya kepada Allah, kerana Ia pemilik segalanya sejak awal hingga akhirnya; sebagaimana kuasaNya, ketika kau masih disusui.
Allah Yang Maha Tinggi takkan besertamu, sampai kedirianmu sirna. Dan bila kedirianmu telah sirna, dan kau abaikan segala sesuatu, kecuali Dia, maka Allah menyegarbugarkan kamu, dan memberimu kekuatan baru, yang dengan itu, kau berkehendak. Bila di dalam dirimu masih juga terdapat noda terkecil pun, maka Allah meremukkanmu lagi, hingga kau senantiasa patah-hati. Dengan cara begini Ia terus menciptakan kemahuan baru di dalam dirimu, dan bila kedirian masih maujud, maka Dia hancurkan lagi, sampai akhir hayat dan bertemu (liqa') dengan Tuhan. Inilah makna firman Allah: " Aku bersama orang-orang yang putus asa demi Aku, " Dan makna kata: "Kedirian masih maujud" ialah kemasih-kukuhan dan kemasih puasan dengan keinginan-keinginan barumu. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman kepada Nabi Suci saw: "Hamba-Ku yang beriman senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku, dengan mengerjakan shalat-shalat sunnah yang diutamakan, sehingga Aku mencintainya, dan apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi telinganya, dengannya ia mendengar, dan menjadi matanya, dengannya ia melihat, dan menjadi tangannya, dengannya ia bekerja, dan menjadi kakinya, dengannya ia berjalan." Tak diragukan lagi, beginilah keadaan fana.

Rabu, 01 April 2009

HIZB NAWAWI

حزب النووي
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِیْمِRata Kanan
بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَرُ , اللهُ أَكْبَرُ , اللهُ أَكْبَرُ ,
أَقُولُ عَلَى نَفْسِي وَعَلَى دِیْنِي وَعَلَى أَھْلِي وَعَلَى أَوْلاَدِيْ وَعَلَى مَالِي وَعَلَى أَصْ حَابِي وَعَلَ ى أَدْیَانِھِ م
وَعَلَى أَمْوَالِھِم أَلْفَ بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَرُ , اللهُ أَكْبَرُ ,
أَقُولُ عَلَى نَفْسِي وَعَلَى دِیْنِي وَعَلَى أَھْلِي وَعَلَى أَوْلاَدِيْ وَعَلَى مَالِي وَعَلَى أَصْ حَابِي وَعَلَ ى أَدْیَانِھِ م
وَعَلَى أَمْوَالِھِم أَلْفَ أَلْفِ بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَرُ , اللهُ أَكْبَرُ ,
أَقُولُ عَلَى نَفْسِي وَعَلَى دِیْنِي وَعَلَى أَھْلِي وَعَلَى أَوْلاَدِيْ وَعَلَى مَالِي وَعَلَى أَصْ حَابِي وَعَلَ ى أَدْیَانِھِ م
وَعَلَى أَمْوَالِھِم أَلْفَ أَلْفِ أَلْفِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِیْمِ .
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ وَمِنَ اللهِ وَإِلَى اللهِ وَعَلَى اللهِ وَفِي اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِیْمِ .
بِسْمِ اللهِ عَلَى دِینِي وَعَلَى نَفْسِي وَعَلَى أَوْلاَدِي
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَالِي وَعَلَى أَھْلِي بِسْمِ اللهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ أَعْطَانِیھِ رَبِّي .
بِسْمِ اللهِ رَبِّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ الأَرْضِیْنَ السَّبْعِ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِیْمِ . بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ یَضُرُّ مَعَ
اسْمِھِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَھُوَ السَّمِیْعُ الْعَلِیْم ( 3 كالي)
بِسْمِ اللهِ خَیْرِ الأَسْمَاءِ فِي الأَرْضِ وَفِي السَّمَاءِ ,
بِسْمِ اللهِ أَفْتَتِحُ وَبِھِ أَخْتَتِمُ ,
اللهُ , اللهُ , اللهُ , اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِھِ شَیْئًا ,
اللهُ , اللهُ , اللهُ , اللهُ رَبِّي لاَ إِلَھَ إِلاَّ اللهُ ,
اللهُ أَعَزُّ وَأَجَلُّ وَأَكْبَرُ مِمَّا أَخَافُ وَأَحْذَرُ ( 3 كالي)
(قُلْ ھُوَ اللَّھُ أَحَدٌ , اللَّھُ الصَّمَدُ , لَمْ یَلِدْ وَلَمْ یُولَدْ , وَلَمْ یَكُنْ لَھُ كُفُوًا أَحَدٌ 3) .) كالي)
وَمِثْلُ ذَلِكَ عَنْ یَمِیْنِ ي وَعَ نْ أَیْمَ انِھِمْ وَمِثْ لُ ذَلِ كَ عَ نْ شِ مَالِي وَعَ نْ شَ مَائِلِھِم , وَمِثْ لُ ذَلِ كَ مِ نْ خَلْفِ ي
وَمِن خَلْفِھِم وَمِثْلُ ذَلِكَ مِنْ فَوْقِِيْ وَمِنْ فَوْقِھِمْ وَمِثْلُ ذَلِكَ مِنْ تَحْتِي وَمِنْ تَحْتِھِم وَمِثْ لُ ذَلِ كَ مُحِی طٌ بِ ي
وَبِھِم , اللَّھُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ لِي وَلَھُمْ مِنْ خَیْرِكَ بِخَیْرِكَ الَّذِي لاَ یَمْلِكُھُ غَیْرُكَ ,
اللَّھُمَّ اجْعَلْنِي وَإِیَّاھُمْ فِي عِبَادِكَ وَعِیَاذِكَ وَعِیَالِكَ وَجِوَارِكَ وَأَمَانَتِ كَ وَحِ رْزِكَ وَحِزْبِ كَ وَكَنَفِ كَ مِ نْ كُ لِّ

شَیْطَانٍ وَسُلْطَانٍ وَإِنْسٍ وَجَانٍ وَبَاغٍ وَحَاسِدٍ وَسَبُعٍ وَحَیَّةٍ وَعَقْرَبٍ وَمِنْ كُ لِّ دَابَ ةٍ أَنْ تَ آخِ ذٌ بِنَاصِ یَتِھَا
إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِیمٍ ,
حَسْبِ يَ ال رَّبُّ مِ نَ الْمَرْبُ وْبِینَ , حَسْبِ يَ الْخَ الِقُ مِ نَ الْمَخْلُ وقِینَ , حَسْبِ يَ ال رَّازِقُ مِ نَ الْمَ رْزُوْقِیْنَ ,
حَسْبِيَ السَّاتِرُ مِنَ الْمَسْتُورِیْنَ , حَسْبِ يَ النَّاصِ رُ مِ نَ الْمَنْصُ ورِیْنَ , حَسْبِ يَ الْقَ اھِرُ مِ نَ الْمَقْھُ ورِینَ ,
حَسْبِيَ الَّذِي ھُوَ حَسْبِي , حَسْبِيَ مَنْ لَمْ یَزَلْ حَسْبِي , حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِیْلُ , حَسْبِيَ اللهُ مِنْ جَمِی عِ
خَلْقِھِ ,( إِنَّ وَلِیِّيَ اللهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَھُوَ یَتَوَلىَّ الصَّالِحِیْنَ )
(وَإِذَا قَ رَأْتَ الْقُ رْءَانَ جَعَلْنَ ا بَیْنَ كَ وَبَیْ نَ الَّ ذِینَ لَ ا یُؤْمِنُ ونَ بِالْ آخِرَةِ حِجَابً ا مَسْتُ ورًا , وَجَعَلْنَ ا عَلَ ى
قُلُوبِھِمْ أَكِنَّةً أَنْ یَفْقَھُوهُ وَفِي ءَاذَانِھِمْ وَقْ رًا وَإِذَا ذَكَ رْتَ رَبَّ كَ فِ ي الْقُ رْءَانِ وَحْ دَهُ وَلَّ وْا عَلَ ى أَدْبَارِھِ مْ
نُفُورًا) ,
(فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّھُ لَا إِلَھَ إِلَّا ھُوَ عَلَیْھِ تَوَكَّلْتُ وَھُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِیمِ)
وَلاَ حَ وْلَ وَلاَ قُ وَّةَ إِلاَّ بِ اللهِ الْعَلِ يِّ الْعَظِیْ مِ وَصَ لَّى اللهُ عَلَ ى سَ یِّدِنَا مُحَمَّ دٍ وَعَلَ ى آلِ ھِ وَصَ حْبِھِ وَسَ لَّم
(تیوف كانن ، كیري , دفن , بلاكغ 3 كالي)
خَبَأْتُ نَفْسِي فِي خَزَائِنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِیْمِ , أَقْفَالُھَا ثِقَتِي بِ اللهِ , مَفَاتِیْحُھَ ا لاَ حَ وْلَ وَلاَ قُ وَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ , أُدَافِعُ بِكَ اللَّھُمَّ عَنْ نَفْسِي مَا أُطِیْقُ وَمَ ا لاَ أُطِیْ قُ لاَ طَاقَ ةَ لِمَخْلُ وقٍ مَ عَ قُ دْرَةِ الْخَ الِقِ . حَسْبِ يَ
اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِیْلُ .
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَیِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِھِ وَصَحْبِھِ وَسَلَّم
سورة الإخلاص
سورة الأعراف الأیة 196
46- سورة الإسراء الأیة 45
سورة التوبة الأیة 129

Minggu, 07 Desember 2008

KH. Muhaiminan Gunardo Mursyid Thoriqoh Syadziliyah dari Temanggung
Almarhum Mbah Hinan, panggilan akrab KH Muhaiminan Gunardo, dilahirkan di Parakan, 74 tahun lalu.Beliau adalah keturunan Raden Santri salah seorang wali yang masih keturunan Pangeran Diponegoro. Beliau adalah pimpinan Pondok Pesantren Bambu Runcing Parakan, Suatu Pondok Pesantren yang dikenal sebagai pusat pendekar di jaman perjuangan Indonesia.Di Pesantren yang didirikan oleh kakek Beliau inilah nama senjata tradisional Bambu Runcing menjadi sangat terkenal dan ditakuti oleh penjajah Belanda. Pada jaman perjuangan para pendekar sering berkumpul di pesantren Parakan untuk mengatur strategi perjuangan melawan Belanda sekaligus diajarkan berbagai macam Ilmu Hikmah. Setiap kali berangkat berjuang selain ilmu beladiri para pendekar juga dibekali sebuah senjata yaitu Bambu Runcing, tetapi Bambu Runcing ini bukan bambu runcing biasa karena senjata ini telah di beri Asma oleh kyai. Konon setiap kali dilemparkan Bambu Runcing ini tidak saja dapat membunuh lawan bahkan dapat meledak spt bom. Itulah salah satu Karomah kyai Parakan.Sehingga Bambu Runcing Menjadi sangat terkenal di seluruh Indonesia dan ditakuti penjajah Belanda.
Ahli Hikmah
Selama ini masyarakat lebih mengenal Mbah Hinan selain sebagai alim ulama yang ahli di bidang agama juga ahli di bidang ilmu hikmah. Tak sedikit yang berhubungan dengan almarhum berkaitan dengan ilmu kekebalan untuk pertahanan diri bahkan tak sedikit yang berkaitan dengan kedudukan dan jabatan. Salah satu Karomah Kiai khos ini Adalah ketika bermain pencak silat orang disekitarnya merasakan tanah disekeliling beliau bergetar seperti ada gempa bumi. Salah satu ilmu andalan Beliau adalah SASRA BIRAWA yaitu ilmu tenaga dalam yang dapat memecahkan benda keras dari jarak jauh seperti ilmu yang dimiliki Mahesa Jenar. Setiap Santri di Pesantren Parakan diajarkan ilmu pencak silat Garuda Bambu Runcing. Salah satu murid beliau yang dikenal sebagai pendekar di kota Solo adalah Almarhum KH. Hilal Adnan pimpinan Thoriqoh Syadziliyah di Solo Jawa Tengah.
Mursyid Thoriqoh Syadziliyah
Beliau juga dikenal sebagai Mursyid Thoriqoh Syadziliyah yang bersanad sampai ke Rasulullah SAW. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Jami'yyah Thariqoh Muqtabaroh An-Nahdliyyah serta pimpinan thoriqoh Syadziliyah.
Di organisai PBNU, almarhum menjabat sebagai Mustasyar. KH Muhaiminan Gunardo merupakan seorang tokoh panutan yang sangat dikenal masyarakat luas. Selain itu, beliau juga banyak memberikan sumbangan spiritual bagi kehidupan masyarakat .